Formulir Pendaftaran
MATERI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1OBYEK PENGAMATAN IPA
7 IPA Smt 1 Bab 1B Pengukuran Sebagai Bagian Dari Pengamatan
Besaran Pokok dan Besaran Turunan
Berdasarkan jenis satuanya, maka besaran dibedakan menjadi besaran pokok dan besaran turunan.
Besaran pokok
Besaran pokok merupakan besaran yang satuannya telah didefinisikan terlebih dahulu, terdiri atas tujuh besaran.
Berikut ini tujuh besaran pokok besarta satuannya berdasarkan Satuan Internasional (SI).
Besaran turunan
Besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Misalnya : Luas adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok panjang, kecepatan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok panjang dan waktu.
Beberapa contoh besaran turunan yang lain dapat dilihat pada tabel berikut.
Satuan Baku dan Tidak Baku
Satuan baku adalah satuan yang telah disepakati pemakaiannya secara internasional atau disebut juga Sistem Internasional (SI).
Syarat satuan baku adalah berlaku internasional, mudah ditiru, dan tidak berubah. Satuan dalam Sistem Internasional dibagi menjadi dua sistem, yaitu sistem MKS (meter – kilogram – sekon) dan sistem CGS (centimeter – gram – sekon).
Satuan tidak baku adalah satuan yang tidak diakui secara internasional, hanya digunakan pada wilayah tertentu saja.
Sebelum ditemukannya alat ukur, maka penduduk pada jaman dahulu menggunakan satuan tidak baku untuk pedoman pengukuran. Contoh satuan tidak baku, antara lain hasta, depa, kaki, lengan, dan tumbak.
Alat Ukur
Alat ukur digunakan dalam pengukuran sesuai dengan besaran yang akan diukur. Setiap alat ukur memiliki tingkat ketelian yang berbeda-beda, tergantung pada skala yang ada. Semakin kecil skala yang digunakan, maka alat ukur memiliki tingkat ketelitian yang tinggi.
Penggunaan suatu alat ukur tertentu ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain ketelitian hasil ukur, ukuran besaran yang diukur, dan bentuk benda yang akan diukur.
Berikut ini beberapa alat ukur panjang, massa, dan waktu yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Alat Ukur Panjang
1. Mistar
Mistar atau penggaris adalah alat ukur panjang yang biasa digunakan untuk mengukur panjang dan lebar benda.
Alat ukur ini memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar memiliki ketelitian pengukuran setengah dari skala terkecilnya, yaitu 0,5 mm.
2. Jangka Sorong
Jangka sorong sering digunakan untuk mengukur diameter bola kecil, tebal uang logam, maupun diameter dalam tabung.
Terdapat dua jenis skala pada Jangka sorong, yaitu skala utama yang terdapat pada rahang tetap jangka sorong dan skala nonius, yaitu skala pada rahang yang dapat digeser. Tingkat ketelitian jangka sorong sampai dengan 0,01 cm atau 0,1 mm.
3. Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup adalah alat ukur yang difungsikan untuk mengukur diameter benda tipis, misalkan plat.
Mikrometer sekrup terdiri atas dua bagian, yaitu selubung (poros tetap) dan selubung luar (poros ulir).
Skala panjang pada poros tetap merupakan skala utama, sedangkan pada poros ulir merupakan skala nonius.
Skala utama mikrometer sekrup mempunyai skala dalam mm, sedangkan skala noniusnya terbagi dalam 50 bagian.
Satu bagian pada skala nonius mempunyai nilai 1/50 × 0,5 mm atau 0,01 mm. Jadi, mikrometer sekrup memiliki ketelitian 0,01 mm atau 0,001 cm
Alat Ukur Massa
1. Neraca O’hauss Tiga Lengan
Sesuai dengan namanya, neraca O’hauss tiga lengan mempunyai lengan berjumlah tiga dan satu cawan tempat benda. Neraca ini adalah alat ukur massa yang memiliki tingkat ketelitian 0,1 gram.
2. Neraca Digital
Neraca digital merupakan alat ukur massa yang sering ada di dalam laboratorium untuk menimbang bahan yang akan digunakan dalam praktikum.
Neraca digital mempunyai tingkat ketelitian lebih besar daripada neraca O’huss, yaitu 0,01 gram.
3. Neraca Analitis Dua Lengan
Neraca jenis ini akan banyak terlihat di toko-toko emas, karena digunakan untuk mengukur massa emas. Pada neraca analitis dua lengan, terdapat dua lengan dengan wadah kecil dari logam untuk menimbang.
Lengan satu digunakan untuk meletakkan benda/logam yang akan ditimbang, lengan dua untuk meletakkann bobot timbangan. Neraca ini memiliki tingkat ketelitian 0,001 gram.
4. Neraca Pasar
Neraca pasar sering disebut juga sebagai neraca mekanik meja. Neraca pasar dimanfaatkan oleh para pedagang kelontong untuk menimbang barang dagangan mereka.
Ketelitian neraca pasar sangat rendah, yaitu 50 gram. Anak timbangan pada neraca ini adalah 50 gram, 100 gram (1 ons), 200 gram, 500 gr dan 1 kg. Massa yang terukur sama dengan jumlah massa anak timbangan yang digunakan.
Alat Ukur Waktu
1. Arloji
Arloji atau jam tangan merupakan alat penunjuk waktu yang dipakai di pergelangan tangan manusia. Jam tangan pertama kali diperkenalkan pada abad ke-16.
Pada saat itu, semua jam tangan dan alat penunjuk waktu lainnya menggunakan mesin penggerak mekanik manual (hand winding). Arloji mempunyai tingkat ketelitian 1 sekon
2. Stopwatch
Stopwatch merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur lamanya waktu yang diperlukan dalam sebuah kegiatan, misalnya mengukur kecepatan pelari dan perenang dalam sebuah lomba olahraga. Stopwatch memiliki tingkat ketelitian 0,1 sekon
3. Jam Matahari
Jam matahari atau sundial adalah alat yang mengunakan matahari untuk menentukan waktu. Sebelum ada alat ukur waktu yang modern seperti saat ini, orang-orang pada jaman dahulu memanfaatkan jam matahari sebagai penunjuk waktu.
ALAT UKUR SUHU
Suhu merupakan keadaan panas atau dinginnya suatu benda atau lingkungan. Mengetahui suhu sangat penting agar manusia tau apa yang harus dilakukan. Oleh sebab itu, alat ukur suhu dibutuhkan agar manusia bisa mengetahui suhu sesuatu dengan tepat.
Alat ukur suhu yang lebih dikenal dengan termometer ini mempunyai beberapa macam berdasarkan fungsi maupun bahan yang digunakan di dalamnya. Berikut delapan jenis termometer yang banyak digunakan.
1. Termometer Klinis
Termometer ini mungkin menjadi jenis dari termometer yang paling sering anda jumpai. Hal ini karena memang termometer klinis merupakan jenis termometer yang digunakan oleh dokter.
Biasanya alat ukur suhu tubuh dengan skala 35°C sampai 42°C ini digunakan untuk membantu mendiagnosis penyakit.
Biasanya terdapat lekukan sempit yang ada di atas wadahnya agar saat termometer diangkat suhu di termometer tidak berubah.
2. Termometer Laboratorium
Merupakan termometer yang menggunakan air raksa maupun alkohol sebagai petunjuk suhunya. Termometer laboratorium merupakan alat ukur suhu air, baik itu air panas maupun air dingin.
Untuk membuat termometer ini menjadi lebih peka terhadap perubahan suhu, maka pipa yang digunakan berukuran kecil.
Selain itu, biasanya dinding termometer akan dibuat menjadi setipis mungkin.
3. Termometer Ruang
Merupakan alat ukur suhu udara pada suatu ruangan dan biasanya diletakkan pada dinding. Prinsip kerjanya tak jauh berbeda dengan termometer lainnya, karena juga menggunakan air raksa.
Perbedaannya hanyalah terdapat pada skala dari termometer ini, yaitu berkisar antara suhu -50°C sampai 50°C.
Termometer jenis ini banyak dijumpa di perkantoran dan juga industri, walau ada juga yang menggunakan di rumah pribadi.
4. Termometer Digital
Jenis termometer yang satu ini merupakan perwujudan dari perkembangan zaman dan teknologi pada saat ini.
Prinsip kerjanya sama dengan jenis termometer lainnya yang menggunakan bahan logam sebagai pengkuru suhunya.
Cara kerjanya yaitu memanfaatkan sifat logam yang akan memuai saat suhu panas dan menyusut ketika suhu dingin.
Perubahan tersebut yang diterjemahkan dan kemudian ditampilkan dengan bentuk angka sehingga bisa langsung terbaca.
5. Termometer Bimetal
Termometer yang satu ini menggunakan zat padat sebagai pengukur suhunya, yaitu menggunakan bahan logam.
Prinsip kerja thermometer jenis ini adalah logam akan memuai saat suhu panas dan akan menusut saat suhu dingin.
Alat ukur ini mempunyai dua logam yang bisa memuai dengan berbeda yang dikeling menjadi satu.
6. Termometer Inframerah
Alat ukur suhu selanjutnya merupakan termometer inframerah yang bisa mendeteksi temperatur secara optik.
Radiasi dari energi sinar inframerah ini diukur dan disajikan menjadi suatu suhu. Dengan menggunakan termometer ini anda dapat mengukur suhu dengan waktu yang relatif cepat dan juga cermat.
Selain itu, anda juga bisa mengukur suhu benda di kejauhan tanpa harus menyentuhnya.
7. Termometer Termokopel
Termokopel menggunakan logam jenis konduktor yang berbeda sebagai sensor suhunya yang nantinya digunakan sebagai pendeteksi dan pengukur suhu.
Dua logam konduktor tersebut ujungnya akan digabungkan sehingga dapat menimbulkan efek Termo-Elektrik.
Jenis termometer yang satu ini biasanya digunakan untuk mengukur suhu peralatan elektronik ataupun listrik.
8. Termometer Six Bellani
Untuk sensor suhunya, termometer yang satu ini bisa dibilang cukup unik, karena menggunakan dua cairan sekaligus.
Dua cairan tersebut adalah air raksa dan juga alkohol yang digunakan secara bersama sama pada satu termometer.
Hal ini membuat termometer six bellani bisa menunjukkan suhu tertinggi dan terendah dalam waktu tertentu. Itulah mengapa Termometer ini juga disebut dengan Termometer maksimum – minimum.
Nah, sekarang anda tak perlu bingung lagi apabila menemukan alat ukur suhu yang berbeda dari yang anda temui di rumah sakit.
Karena memang termometer tak hanya digunakan untuk mengukur suhu tubuh saja, melainkan berbagai suhu lainnya.
ALAT UKUR KUAT ARUS LISTRIK