Formulir Pendaftaran
TEKANAN DALAM ZAT CAIR
Indonesia merupakan negara yang memiliki lautan yang sangat luas. Tuhan telah menganugerahkan pesona bawah laut Indonesia yang sangat indah sehingga kita patut mensyukuri dan menjaganya. Pernahkah kamu menyelam ke dalam laut untuk melihat biota bawah laut? Perhatikan Gambar berikut ini1
Ketika kamu menyelam, bagaimanakah kondisi telinga yang kamu rasakan? Apakah telingamu terasa tertekanan? Semakin dalam kamu menyelam, kamu akan merasakan tekanan yang lebih besar. Mengapa
hal ini dapat terjadi? Agar mengetahuinya, ayo lakukan Aktivitas berikut!
KEGIATAN 1
TUJUAN: MERASAKAN ADANYA GAYA DALAM ZAT CAIR
ALAT DAN BAHAN:
1.ember,gabus,air
2.alat dokumentasi(kamera/HP)
CARA KERJA:
1.Isilah ember dengan air sampai hampir penuh(jangan terlalu penuh nanti meluap)
2.letakkan gabus di permukaan air
MENGAPUNGKAH? MENGAPA ?
3.tekanlah gabus hingga sepertiga dalamnya air.Kemudian lepaskan !
APA YANG KAMU RASAKAN KETIKA KAMU MENEKAN GABUS SAMPAI KEDALAMAN ITU?
APA YANG TERJADI DENGAN GABUS KETIKA TEKANAN TANGAN KAMU MELEPAS GABUS?
BAGAIMANA KECEPATAN GABUS MELUNCUR KE ATAS?JELASKAN!
4.Ulangi langkah kerja di atas untuk kedalaman dua pertiga dalam air,bandingkan yang terjadi dengan ketika gabus ditempatkan pada kedalaman sebelumnya!
5.Ulangi lagi dengan menekan gabus sampai pada dasar air.bandingkan lagi yang terjadi dengan kejadian kejadian sebelumnya.
6.APA KESIMPULAN DARI APA YANG KALIAN AMATI DALAM KEGIATAN INI?
TEKANAN HIDROSTATIS
Apa sih Tekanan Hidrostatis itu ?
Secara definisi, tekanan hidrostatis adalah tekanan yang diakibatkan oleh gaya yang ada pada zat cair terhadap suatu luas bidang tekan, pada kedalaman tertentu. Kasarnya, setiap jenis zat cair, akan memberikan tekanan tertentu, tergantung dari kedalamannya.
Ya, jadi konsep ini lah yang ngebuat si penyelam yang berada di bawah, kepalanya akan “lebih sakit” daripada yang hanya di sekitar permukaan saja. Karena, dia mendapatkan tekanan dari zat cair (dalam hal ini laut). Contoh lain: ketika kamu lari di kolam renang, pasti akan terasa lebih “berat” dibandingkan di jogging track kan? Ya karena tubuh kamu mendapat tekanan dari air di kolam renang
Ya, jadi konsep ini lah yang ngebuat si penyelam yang berada di bawah, kepalanya akan “lebih sakit” daripada yang hanya di sekitar permukaan saja. Karena, dia mendapatkan tekanan dari zat cair (dalam hal ini laut). Contoh lain: ketika kamu lari di kolam renang, pasti akan terasa lebih “berat” dibandingkan di jogging track kan? Ya karena tubuh kamu mendapat tekanan dari air di kolam renang.Betul. Seperti halnya penyelam tadi, tekanan hidrostatis yang paling besar terdapat di keran paling bawah (keran C). Jelas aja, perbandingan jaraknya aja 3 kali lipat dari keran A. Maka, karena jenis airnya sama, tekanan hidrostatisnya akan 3 kali lipat lebih besar dibanding yang keran A.
Ingat ya, untuk mengecek tekanan hidrostatis, bagian jarak (h) diukur dari permukaan zat cair. Bukan dari bagian dasar.
Kalau kita hitung, maka tekanan hidrostatis di keran C menjadi seperti berikut:
jawabnanya sebagai berikut :Hasilnya, ketika keran C dibuka, dia akan mendapat tekanan yang lebih besar dari air yang ada di dalam bak. Maka dari itu, kucurannya akan lebih jauh. Konsep penjelasan tekanan hidrostatis cukup ada di tekanannya aja ya. Kalau kamu ingin tahu berapa lama waktu yang dibutuhkan sampai air di bak habis, atau berapa kecepatan kucuran air itu, ada konsep lain yang harus dipelajarin. Namanya hukum Bernoulli. Pokoknya, tekanan hidrostatis ini hanya sebatas seberapa besar tekanan yang diberikan zat cair di kedalaman tertentu. Eits..... TUNGGU DULU !, kamu pikir konsep tekanan hidrostatis ini nggak penting karena cuma menghubungkan massa jenis, gravitasi, dan kedalaman aja? Jawaban kamu salah besar! Ada berbagai manfaat yang bisa kita temukan di kehidupan sehari-hari dari ditemukannya konsep tekanan hidrostatis ini!BEJANA BERHUBUNGAN
Ngomongin fluida dan tekanan tidak akan bisa lepas dari bejana berhubungan. Sebenarnya, konsep bejana berhubungan ini simpel banget. Kayak sifat air pada umumnya aja, di mana air akan berubah bentuk mengikuti wadahnya.
Ketika kita punya wadah berupa bejana yang saling berhubungan, tinggi permukaan airnya akan merata di seluruh bagian bejana tersebut.
Gampang, kan?
Masalahnya, bagaimana kalau jenis air yang kita tuang berbeda-beda? Di salah satu pipa U, misalnya, kita isi dengan minyak, sementara di pipa satu lagi kita tuang air? Apakah hasilnya tetap sama?
Jawabannya, tentu saja tidak.
Karena massa jenis-nya berbeda (materi tentang massa jenis ini pernah dibahas di hukum archimedes. Kalo pengen tahu, klik di sini ya), artinya salah satu dari kedua zat cair tersebut ada yang lebih “enteng”, sehingga bisa berada di atas yang lainnya dan tidak tercampur. Namun, hal yang menarik adalah tekanan mereka sama.
Tekanan ini lah yang dapat kita cari menggunakan konsep tekanan hidrostatis tadi. Kita hanya tinggal menyamakannya berdasarkan tinggi dan massa jenis kedua zat cairnya aja. Untuk konsep ini, yang kamu perlu perhitungkan adalah jarak (h). Kamu harus mengukurnya dari permukaan, ke batas bawah dari perbatasan kedua zat cair yang berbeda itu. Jangan sampai salah yaa.
Kira-kira segini dulu penjelasan tentang tekanan hidrostatis dan bejana berhubungannya ya. Intinya sih tekanan hidrostatis itu tergantung dari kedalaman di zat cairnya
Nah itulah Sekilah Tentang Tekanan Hidrostatis atau disebut juga Tekanan Hidrostatika,Tekanan yang dialami benda yang tercelup dalam zat cair.INGAT BUKAN HANYA AIR tapi SELURUH ZAT CAIR
MATERI BELAJAR BERIKUTNYA KLIK DI SINI